Minggu, 18 Januari 2015

cerita 2014



Cerita 2014 – 2015

Mudik tahun 2014 cerita mulai pada awal bulan Ramadhan, pembicaraan tentang mudik ( pulang kampung ) sudah mulai terdengar dari keluarga, Ibu dan ayah sudah merencanakan dan memang sudah menjadi tradisi bila menyambut hari lebaran di bulan ramadhan mudik ( pulang kampung ).
Saya tinggal di bekasi kp jati rt02/08, saya lahir di jakarta seperti bapak dan ibu saya kelahiran padang dan tahun ini jadwalnya kami pulang ke padang, saya berangkat sekitar 7 hari sebelum lebaran hari raya idul fitri, Rencana naik motor seperti tahun lalu namun karena tidak di perbolehkan oleh Ibu jadi kami sekeluarga naik angkutan umum.
Kami berangkat malam dari rumah abis sholat isya sekitar jam 8 malam berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor lalu di titip kan, setelah itu di lanjutkan menggunakan angkutan umum ke terminal Pulo Gadung, sekitar 45 menit sampai di terminal Pulo Gadung, Selanjutnya naik Bus angkutan kota Jurusan Pulo Gadung – Merak dengan tarif 35 ribu perorang, Perjalanan lumayan lancar karena malam hari dan di sini lah kenapa kami merencanakan perjalanan malam hari dari Bus saya melihat banyak juga yang menggunakan sepeda motor alasan keamanan dan tingkat kecelakan sepeda motor yang menurut kepolisian semakin meningkat setiap tahunnya maka kami menggunakan angkutan umum.
Sekitar jam 03.00 dini hari saya sampai di pelabuhan merak sangat ramai dengan pemudik pemudik yang menggunakan kapal laut ke arah Sumatra, kemajuan dari pemerintah adalah personil polisi posko posko kesehatan tumpah ruah di setiap perjalanan dari tahun ke tahun semakin banyak dan di sediakan angkutan gratis menuju pelabuhan merak karena berjalan cukup jauh sekitar 1 km dari terminal Bus merak, Istirahat sebentar lalu beli makanan untuk sahur di kantin pelabuhan merak banten Imsak di merak sekitar jam 05.00 maka makanan saya bawa di atas kapal, makan di atas kapal salah satu hal yang di rindukan di setiap Mudik ( pulang kampung ).
Sampai di pelabuhan bakauheni jam 06.00 pagi disini lah perbedaan di tahun sebelumnya tahun ini 2014 mobil angkutan dari Bakauheni – Raja Basa cukup sulit naik travel pun kurang meyakinkan, mahal dan saya belum pernah naik travel dari bakauheni sampai rumah kota Raman utara akhirnya menunggu mobil Bus satu persatu lalu penuh karena di serbu banyak pemudik sampai jam setengah 8 saya baru dapat naik Bus Jurusan Pelabuhan Bakauheni – Paninggahan perjalanan naik turun Gunung seperti biasa cukup menegangkan jika yang belum terbiasa ke arah jalur Sumatra.
Sesampainya di kampung halaman saya bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman. Disana ada kakek dan nenek saya lalu ada paman dan bibi dan sepupu-sepupu saya yang telah menunggu kedatangan saya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar