Jumat, 21 Februari 2014

Tugas Soft Skill



AGAMA DAN MASYARAKAT
PENGERTIAN AGAMA
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.
Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan rinci. Hal ini pula yang barang kali menyulitkan para ahli untuk memberikan definisi yang tepat tentang agama. Namun apa pun kepercayaan yang dianggap sebagai agama, tampaknya memang memiliki cirri umum yang hampir sama, baik dalam agama primitive maupun agama monotoisme. Menurut Robert H. Thouless fakta menunjukkan bahwa agama berpusat pada Tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang  menentukan yang tak boleh diabaikan.
Masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah:
1.      Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang
2.      Berfungsi penyelamat
3.      Berfungsi sebagai perdamaian
4.      Berfungsi sebagai social control
5.      Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6.      Berfungsi transformative
7.      Berfungsi kreatif
8.      Berfungsi sublimatif
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsure penting dalam bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang diakui di Indonesia.

PENGERTIAN MASYARAKAT

Anda tentu sudah sering mendengar kata masyarakat, baik dari orang lain maupun mendengar lewat media elektronik. Bahkan mungkin anda sendiri pernah dan mungkin sering menggunakan kata masyarakat. Dalam kehidupan sehatri-hari istilah atau kata masyarakat sering muncul, seperti dalam contoh berikut:




a)      Masyarakat sudah banyak berkorban untuk kepentingan PEMILU, sementara para anggota DPR malah bertengkar memperebutkan kedudukan.
Bandingkan dengan contoh berikut:
b)      Rakyat sudah banyak berkorban untuk kepentingan PEMILU, sementara para anggota DPR malah bertengkar memperebutkan kedudukan.
Contoh lain seperti beriku tini:
c)      Masyarakat kompleks perumahan Taman Sari Indah bergotong-royong membersihkans elokan.


REFERENSI
Boediono, dkk., 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Balitbang Depdiknas, Jakarta.
Hadiwardoyo, Purwa, 1990. Moral dan Masalahnya, Kanisius, Yogyakarta.
Kaelan, 2003. Pendidikan Pancasila, (edisi ketujuh), Paradigma, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar