MASYARAKAT
DAN KEBUDAYAAN
A. PENGERTIAN
Budaya
adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata
budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta
budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam
bahasa Inggris, kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata cultuur, dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah
(bertani).
B. PERWUJUDAN DAN KEBUDAYAAN
Beberapa
ilmuwan seperti Talcott Parson
(Sosiolog) dan al Kroeber
(Antropolg) menganjurkan untuk membedakan wujud kebudayaan secara tajam sebagai
suatu system. Di mana wujud kebudayaan itu adalah sebagai suatu rangkaian tindakan
dan aktivitas manusia yang berpola. Demikian pula J.J. Honigmann dalam bukunya The
World of Man (1959) membagi budaya dalam tiga wujud, yaitu ideas,
activities, and artifact. Sejalan dengan pikiran para ahli tersebut, Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan
itu dibagi atau digolongkan dalam tiga wujud, yaitu:
1)
Wujud
sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan.
2)
Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.
3)
Wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
C. SUBSTANSI (ISI) UTAMA BUDAYA
Substansi
(isi) utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan
manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang member jiwa kepada masyarakat
itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa system pengetahuan, nilai, pandangan
hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.
D. SIFAT-SIFAT BUDAYA
Kendati
kebudayaan yang dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak sama, sperti di
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang berbeda, tetapi setiap
kebudayaan mempunyai cirri dan sifat yang sama. Sifat tersebut bukan diartikan secara
spesifik, melainkan bersifat universal. Di mana sifat-sifat budaya itu akan memiliki
ciri-ciri yang sama bagi semua kebudayaan manusia tanpa membedakan factor ras,
lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki yang berlaku umum bagi semua
budaya dimana pun.
E. SISTEM BUDAYA
System budaya merupakan komponen dari kebudayaan
yang bersifat abstrak dan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan
dengan demikian system kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa
Indonesia lebih lazim disebut sebagai adat istiadat. Dalam adat istiadat terdapat
juga system norma dan di situlah salah satu fungsi system budaya adalah menata serta
menetapkan tidakan-tindakan dan tingkah lahu manusia.
F. MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA DAN
PENGGUNA KEBUDAYAAN
Tercipta
atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai hasil dari interaksi antara manusia
dengan segala isi alam raya ini. Manusia yang telah dilengkapi Tuhan dengan akal
pikirannya menjadikan mereka khalifah di muka bumi dan diberikan kemampuan yang
disebutkan oleh Supartono (dalam Rafael Raga Maran, 1999:36) sebagai daya manusia.
Manusia memiliki kemampuan daya antara lain akal, intelegensia, danintuisi;
perasaan dan emosi; kemampuan; fantasi; dan perilaku.
G. PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN
Budaya
yang di kembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan
itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu cirri khas dari masyarakatnya
yang tampak dari luar, artinya orang asing. Dengan menganalisis pengruh akibat budaya
terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatu lingkungan tertentu
akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan menghasilkan kebudayaan yang
berdedapulan.
H. PROSES DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
Sebagaimana
diketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta, karsadan rasa manusia oleh karnanya
kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusiaitu.
Perkembangan itu dimaksudkan untuk kepentingan manusia sendiri, karena kebudayaan
diciptakan oleh dan untuk manusia.
I. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
Beberapa
Problematika Kebudaya anantara lain:
1. Hambatan
kebudayaan yang berkaitan dengan pandangan hidup dan system kepercayaan.
2. Hambatan
kebudayaan yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang
3. Hambatan
budaya berkaitan dengan factor psikologi atau kejiwaan.
4. Masyarakat
yang tersaing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
5. Sikap
tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
6. Sikap
Etnosentrisme.
7. Perkembangan
IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan.
Sebagaimana
diketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan (dinamis) seiring dengan perkembangan
manusia itu sendiri, oleh karenanya tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengandemikian,
kebudayaan akan mengalami perubahan.
REFERENSI
Apter,
David. 1987. Politik Modernisasi.
Jakarta: PT Gramedia.
Bartens,
K. 2000. Etika, (cet. Kelima)
Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.
Bloch,
Eric, 1986. Scientific and Technology Literacy,the Need and the Challenge, Baltimore, MD.